Mencari Sang Guru

Tiga Keanehan 

Dikisahkan dalam mushaf Kasful Asrar, seorang pemuda bernama Az- Zuhairy yang mendapat wasiat dari orang tuanya bahwa semakin tua umur dunia ini, maka semakin banyak para ulama su' (ulama jahat) dan jika kamu ingin istiqomah beragama jangan sembarangan mencari guru, carilah guru yang bernama At- Thohary as- Samarkandy, beliau ulama yang patut dan sebenar-benar ulama. 

Melalui pesan inilah Az- Zuhairy penempuh perjalanan panjang melewati hutan, kampung, kota dan hutan lagi, sehingga dalam perjalanan panjang itu beliau menemukan 3 (tiga) kejadian aneh yang membuatnya penasaran. 

Singkat cerita...sampailah Az- Zuhairy kepada Sang guru yang di tuju, dan sebelum berbai'ah kepada sang guru, dia menceritakan kejadian aneh yang dialaminya, dan satu persatu dijawab sang guru penuh tamsilan. 

Kejadian Pertama: Az- Zuhairy menemukan seekor domba sedang melahirkan tapi induk domba berdiri berjalan mundur tidak bersuara sedang anaknya yang masih setengah keluar dari rahim mengembek sejadi-jadinya. Sang guru tersenyum menjawab : Itu pertanda akhir zaman nanti "dimana orang tua tak mampu membina anaknya, mereka lebih mengikuti kemauan anak dalam segala hal". 

Kejadian Kedua : Az- Zuhairy menemukan keanehan saat dirinya istirahat di bawah pohon  besar berbuah rindang; ketika ia merasa ingin mengambil satu butir buahnya, tapi ranting yang lain menjulurkan buah untuk minta di petik. Sang guru menjawab ; Itu pertanda akhir zaman nanti "Semua orang minta di pilih jadi pemimpin, tapi orang tersebut tak tau betapa sulitnya menjalankan amanah kepemimpinan, dengan kesulitan itulah ketika ia terpilih akan menjadi pemimpin yang zholim". Betapa banyak orang merasa jadi pemimpin, tapi sangat langka pemimpin yang bijak merasa".

Kejadian Ketiga : Az- Zuhairy menemukan sumur tua, dengan keanehan bahwa air dalam sumur itu terdiri dari dua warna (putih dan hitam). Karena merasa haus ia ingin mengambil sisi air yang putih, namun sesaat itu juga air melebur menyatu menjadi hitam. Dari tamsilan itu sang guru berkata: di akhir zaman nanti " betapa sulitnya umat Islam membedakan mana yang benar (al haq) dan yang buruk (bathil), saat itu umat mengkaburkan makna dan menutupi sesuatu yang benar, takut becara yang benar, ulama menyederhanakan ayat-ayat Allah karena memenuhi keinginan hawahunya, memfatwakan sesuatu yang samar menjadi kebenaran; mencampur-adukkan haq dengan bathil dan Ulama yang terlena mengikuti gelombang Penguasa. Na'uzubillah min Zalik.

Kisah ini meski tidak bisa menjadi hujjah, tapi setidaknya mampu memberikan pelajaran dalam hidup ini. .....semoga 

@emka.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Singkat Kecamatan Sei Rampah

SEJARAH SINGKAT KUA KEC. SEI RAMPAH

H2N