Sei Rampah (kusera) : Pelaksanaan Akad Nikah di Kantor pasangan An. Buhari Bin Sarbini dengan Evi Binti Sahrul. Semoga Sakinah Mawaddah Warahmah.(07/08/2015).adoel
Keberadaan Kantor Urusan Agama di Sei Rampah diperkirakan tahun 1946 dengan lokasi kantor berpindah-pindah mulai dari numpang di kantor Camat Sei rampah (sekarang kantor Bupati Serdang Bedagai), kemudian di rumah salah seorang Kepala KUA di Sei Rampah Kota, selanjutnya pernah menempati salah satu kantor (dilokasi Aula Kantor Dinas Pendidikan sekarang), terakhir kantor KUA dengan tanah luas 639 m2 dengan bangunan dari Depatemen Agama berada di samping kantor kepala Desa Sei Rampah (berada di belakang Kantor Dinas Pendidikan Kab. Serdang Bedagai) yang statusnya masih pinjam pakai dari tanah balai umum kecamatan Sei Rampah.untuk kejelasan status tanah kantor di maksud, Ka.KUA menyurati semua pihak termasuk panitia balai umum dan di lakukan berbagai pertemuan sehingga ada kata sepakat mendukung sepenuhnya keberadaan kantor KUA sebagai fasilitas pelayanan keagamaan untuk di hibahkan tanahnya. ...
Sebutan Sei Rampah menurut cerita sejarah orang-orang tua dahulu yaitu adanya seorang pedagang penjual rempah-rempah yang bertempat tinggal ditepi sungai, yang pada zaman itu sungai merupakan salah satu sarana perhubungan air lalu lalang para nelayan dari Bedagai ke Sungai Rampah uuntuk menjualkan hasil laut dan sampai saat ini sungai tersebut masih ada yang membelah dua dsa Sei Rampah dari asal cerita tersebutlah sampai saat ini disebut sungai Rampah. Sungai yang aslinya dahulu berada di jalan Mesjid (sekarang Mesjid Jamik) ketika masa pemerintahan Belanda sampai zaman penjajahan Jepang bahwa tampuk pemerintahan kerajaan masih tetap dipegang oleh Tengku Hafaz dan Kantor Kerapatan kerajaan berada di Sei rampah yang sekarang ini adalah kantor bupati Serdang Bedagai. Ketika zaman Jepang, Het Wd Hoof van Bedagai/raja kerajaan Bedagai bernama Tengku Abdul Djalil. Raja membawahi 4 datuk, masing-masing: Sri Anwar Asmara dipegang oleh datuk Zainal Abidin di Tanjung Beringin Perdana M...
AL-QURAN H. MAKMUR, MA. KEDUDUKAN : Sebagai Wahyu (QS. 6:19), dan wahyu itu merupakan bahasa khusus yang diajarkan Allah SWT kepada manusia, dan QS. 42 : 51 mengistilahkan “Kalam Allah”. FUNGSI : Hudan Linnas (QS. 2:185) sebagai Petunjuk / bimbingan bagi manusia dalam menjalani kehidupan di dunia yang berkorelasi akhirat. Jika Al-Quran sebagai “petunjuk”, maka tidak tepat fungsi dijadikan sebagai Syair atau mantra. Hudan Linnas : untuk semua manusia yang hidup (QS. 34:28) menjadi Rahmatan Lil ‘alamin (QS.21:107). Menjelaskan segala problem kehidupan manusia (QS. 16:89). TUJUAN ...
Komentar
Posting Komentar