Hanya "ISLAM"

Islam Kaffah 
Islam itu Kaffah Rahmatan lil 'alamin yang menggunakan standart Al-Quran dalam pengejewantahannya. Teknis bisa saja berbeda disesuaikan dengan situasi dan kondisi dengan tidak mengabaikan  esensi substansinya yang bersifat up to date sepanjang zaman. 

Ketika Islam diklasifikasikan dengan berbagai istilah, maka yang terjadi adalah distorsi makna dan kesan yang dimunculkan dapat merusak esensi Islam Kaffah yang telah dipraktekkan Rasulullah SAW. Jika saat ini ada segolongan ummat mengaku Islam, meneriakkan "Allahu Akbar" lalu membakar dan merusak berbagai fasilitas dalam memberantas kemaksiatan, apakah tindakan seperti itu yang dipraktekkan Rasulullah?

Seperti istilah Islam kanan-kiri, pendamental, liberal, klasik, moderat dan lain-lain termasuk Islam Nusantara yang saat ini hangat dibicarakan, akan menuai multitafsir dan pro-kontra, yang kesemuanya akan melahirkan sikap apriori terhadap nilai-nilai Islam dan bahkan secara pelan-pelan mengkaburkan esensi Islam yang bersumber Al-Quran dan Sunnah Rasul.  Rasulullah tidak mengajarkan kekerasan, tidak menerapkan untuk satu golongan suku bangsa, pun tidak juga dengan kekuatan dan kekuasaan. Rasulullah berangkat dari sebuah kesadaran, perjuangan dan keteladanan yang membuat orang-orang membenci jadi sayang, mereka yang biadab menjadi beradab, dan mereka yang marah menjadi sumringah. 

Kedangkalan memaknai dan mempraktekkan esensi Islam yang terjadi saat ini melahirkan opini bahwa Islam agama yang mengajarkan kesengsaraan, kekejaman dan kebrutalan. Tapi perlu di ingat, ketika opini itu muncul, segolongan orang menggunakan pikir mengkaji tentang Islam sesungguhnya, yang mereka dapati adalah kebenaran yang luar biasa sehingga sampai kepada kesimpulan bahwa Islam-lah agama yang melahirkan kedamaian, dan saat itulah mereka yang pada awalnya membenci, lalu mengkaji dan akhirnya mengimani lewat syahadatain





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Singkat Kecamatan Sei Rampah

SEJARAH SINGKAT KUA KEC. SEI RAMPAH

H2N