PELANTIKAN PEJABAT UPT ASRAMA HAJI

Selasa, 31 Maret 2015, 16:36 –
Dirjen PHU: Tawarkan Asrama Haji Untuk Digunakan Masyarakat Luas

Jakarta (Pinmas) —- Dirjen PHU, Abdul Djamil melihat, kebijakan Pemerintah Pusat yang melarang PNSuntuk menyelenggarakan rapat, seminar dan lokakarya di Hotel, merupakan peluang yang bisa ditangkap oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji untuk menawarkan Asrama Haji sebagai alternatif solusi.
“Asrama Haji bisa menjadi tempat alternatif penyelenggaraan rapat, seminar dan lain sebagainya karena Asrama Haji kini lebih, sejalan dengan usaha Pemerintah yang merevilitasi Asrama Haji,” terang Djamil, saat melantik Pejabat UPT Eselon III b dan Eselon IV b pada Asrama Haji se-Indonesia, di Gedung Kemenag Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (31/3).
Hadir dalam pelantikan tersebut, semua pejabat eselon II Ditjen PHU, Kabiro Kepegawaian Mahsusi, serta Kakanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jatim.
“Dengan beradanya bapak/ibu di sini, maka, pengelolaan asrama haji, kini berada di tangan bapak/ibu semua. Silahkan, tawarkan asrama haji ke masyarakat luas. Tapi, dengan catatan, harus dipertanggungjawabkan administrasinya, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan,” tambah Djamil.
Djamil melihat, Asrama Haji diijinkan merevitalisasi dirinya sendiri, sebatas tidak melenceng dari aturan yang ditetapkan. Menurutnya, dalam mengelola asrama haji, akan ada tantangan dan peluang. Ke depan, mantan rektor IAIN Semarang ini berharap asrama haji mampu menjadi bagian dari aktivitas untuk memperoleh pendapatan negara bukan pajak.
Dikatakan Djamil, pelantikan para pejabat eselon 3 dan 4 pada UPT Asrama Haji ini menandai era baru pengelolaan asrama haji di seluruh wilayah Indonesia, utamanya asrama haji yang telah direvitalisasi oleh Pemerintah. Mesk demikian, Djamil mengingatkan, bahwa kualitas pelayanan Asrama untuk para jamaah haji, tetap prioritas.
“Asrama haji adalah tulang punggung dalam proses embarkasi dah debarkasi jamaah haji kita. Dan mau tidak mau, disamping kualitas fisik lebih baik, maka pelayanan harus lebih baik. Aspek-aspek seperti Akomodasi, Sanitasi, pelayanan yang ramah dan lain sebagainya harus prioritas,” tegas Djamil.
Revitalisasi asrama haji, lanjut Djamil, menghabiskan dana yang cukup besar. Untuk itu, harus dibarengi dengan sebuah pemenuhan amanah yang serius dan komprehensif. Ke depan, guru besar IAIN Walisongo ini meminta kerja keras pengelola asrama haji agar  stigma bahwa asrama haji adalah tempat pelayanan ala kadarnya hilang.
“Sekarang lah, saatnya kita berubah dengan memberikan yang terbaik, dan meningkatkan kualitas layanan, baik kepada jamaah haji, maupun kepada masyarakat umum yang memanfaatkan asrama haji. Selamat bertugas, dan pergunakan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” pesan Djamil serius. (g-penk/mkd/mkd)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Singkat Kecamatan Sei Rampah

SEJARAH SINGKAT KUA KEC. SEI RAMPAH

H2N