Agama dan Budaya Kerja

@emka.ma__
 Agama Merekomendasikan 
     Nilai Budaya Kerja 
     Secara umum asumsi masyarakat bahwa Aparatur Kementerian Agama merupakan orang-orang yang ahli dalam agama. Instansi yang menyuarakan nilai-nilai agama ditengah masyarakat, instansi yang sifatnya membidani lahirnya regulasi, administrasi, koordinasi, akomodasi, supervisi, memfasilitasi dan lain-lain dalam hal keagamaan. Bahkan secara universal keberadaan Kementerian Agama merupakan instansi “pengawal moral bangsa”.  
     Asumsi itu banyak benarnya, karena sulit dipisahkan dengan embel keagamaan, yang sejatinya setiap aparatur harus siap menampilkan sikap moral agama bahkan menjadi teladan.  Untuk mengembalikan konsep agama terintegrasi dalam kehidupan dibutuhkan peningkatan kesadaran, kemauan, kesiapan aparatur mentranspormasikan dalam kehidupan dan tugas. Selain itu dibutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung terciptanya aparatur yang handal dan berkualitas.
      Agama sebagai pedoman hidup dan melahirkan kedamaian, menjadi solusi pencerahan hati dan pikiran dan tentunya, semua agama mengajarkan umatnya untuk melakukan kebaikan, dalam literatur Al-Quran diantaranya :

1.   Pertama, Agama mengajarkan keselarasan hati, pikiran dan tindakan ke jalan yangbenar, berpikir dan bertindak positif sehingga terintegrasi dalam kehidupan (Integritas) antara lain : 
"Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?" (QS 61:2). 
     
2. Kedua, Agama mengajarkan disiplin berpikir dan bertindak, menghargai waktu (profesionalisme).
“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya”  (QS. 17:36)

3.  Ketiga, Agama mengajarkan perubahan, pembaruan dan peningkatan kepada yang lebih baik (Inovasi).
“…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaumsebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri…” (QS. 13  :11).

4.  Keempat, Agama merekomendasikan untuk berkomitmen dalam tugas yang diberikan sehingga dapat menyelesaikan dengan tuntas (Tanggung jawab). “Setiap orang bertanggungjawab atas apa yang telah dilakukannya”. (QS. 74:38)

5.  Kelima, Agama mengajarkan akhlak al karimah sehingga mampu menjadi panutan bagi orang lain (Keteladanan).

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah”. (QS. 33:21).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Singkat Kecamatan Sei Rampah

SEJARAH SINGKAT KUA KEC. SEI RAMPAH

H2N