Ini Penjelasan Dirjen Bimas Islam Soal Bacaan Alquran dengan Langgam Nusantara



  
















Jakarta, bimasislamBacaan Alquran pada peringatan Isra Mi’raj di Istana Negara 16 Mei 2015 yang lalu ternyata mengundang kotroversi yang panjang. Di berbagai media cetak dan elektronikkhususnya media sosial ramai membincang dengan pro dan kontraBahkan pada tahap tertentusebagian masyarakat telah menyampaikan tuduhan-tuduhan tidak berdasar terhadap pemerintahan ini yang dinilai telah mempermainkan sakralitas AlquranBerbagai tokoh dan ahlibahkan orang yang merasa mengerti banyakberkomentar yang tidak proporsional.

Menanggapi hal tersebutDirjen Bimas Islam, Prof. Machasin menyampaikan secara terbuka melalui akun Feacebook-nya tentang pendapat para ulama mazhab boleh tidaknya membaca ayat-ayat Alquran dengan lagu/langgam (talhin) yang diambilkan dari kitab Ash-ShabuniJuz II. Ada dua pendapat dalam uraian dalam bahasa Arab tersebut. Ada yang melarangada juga yang membolehkan (18/5). Pendapat ulama yang pertama diwakili oleh Malikiyah dan Hanabilahbahwa membaca Alquran dengan lagu (langgamitu dibenci (karahatul qira’ah bittalhin)Sedangkan ulama yang membolehkan diwakili oleh Syafiiyyah dan Hanafiyyah.

Pendapat yang pertama didasarkan pada hadits Nabi tentang perlunya membaca ayat Alquran dengan lagu (langgam) Arab dan tidak meniru orang ahli kitab dan fasiqSedangkan pada pendapat yang kedua beralasan sebagai salah satu bentuk dari kemu’jizatan Alquran itu sendirisebagaimana disebutkanZaiyyinu al-Qurana bi-ashwatikum (Hiasilah bacaan Al-quranmu dengan suara-suara yang merdu).

Lebih lanjut Machasin menyatakan bahwa beberapa gurunya sering membaca Alquran dengan langgam Jawaseperti Prof. Fatchurrahmandan Romdon, MA dari UIN SukaYogyakarta.

“Beberapa guru saya dulu membaca Alquran dengan langgam Jawa. Prof. Fatchurrahmandan Romdon, MA dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta juga menggunakan langgam Jawa kalau mengimami shalat Jumat di Masjid KampusSetelah mereka meningallanggam Jawan menjadi raibSaya hanya percaya diri menggunakan langgam Jawan saat mengimami di keluarga”tegasnya.
(thobib/foto:bimasislam)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Singkat Kecamatan Sei Rampah

SEJARAH SINGKAT KUA KEC. SEI RAMPAH

H2N