Nilai Agama Menyatukan Kita Sebagai Sebuah Bangsa

Sabtu, 9 Mei 2015, 22:42 –
Menag : Aparatur Kemenag Harus Jadi Contoh Baik

Lampung (Pinmas) —- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan aparaturnya untuk dapat menjadi contoh yang baik, baik sebagai aparatur negara maupun sebagai anggota masyarakat. Menurutnya, kata agama dalam Kementerian Agama menjadikan masyarakat mempersepsikan aparaturnya sebagai orang yang memahami agama karena setiap harinya mengurusi soal agama. Karena itu, aparatur Kemenag harus dapat menjadi contoh bagi lingkungannya.
Pesan ini disampaikan Menag saat  memberikan pengarahan pada kegiatan Pembinaan Pejabat di lingkungan Kanwil Kemenag Prov Lampung, Aula MAN 1 Bandar Lampung, Sabtu (09/05). Di hadapan keluarga besar Kanwil Lampung, Menag mengingatkan bahwa publik akan marah, bila aparatur Kemenag yang dipersepsikan mengerti atau paham agama melakukan kesalahan dan melanggar nilai-nilai agama.
“Katakanlah sebagai contoh, bila sama-sama yang dicuri ayam, namun yang satu seorang preman dan yang satu orang yang dipersepsikan paham agama, maka kemarahan masyarakat pasti lebih kepada  orang yang paham agama tesebut. Itu tidak akan pernah hilang dibenak masyarakat dan itu realitasnya,” ucap Menag.
Menag mengajak aparaturnya untuk mengemban misi suci ini dengan amanah. Salah satunya dengan mengimplementasikan nilai budaya kerja untuk menjadikan Kementerian Agama yang bersih, profesional, berprestasi dan pada gilirannya menjadi rol model. “Mari kita wujudkan cita-cita ini bersama-sama dan pasti kita bisa,” tandas Menag.
Selain itu, Menag juga mengingatkan pentingnya pemahaman aparatur terhadap persoalan keragaman Indonesia. Menurutnya, lahirnya keragaman di tengah-tengah kehidupan masyarakat merupakan sunatullah yang mesti dijaga bersama, sehingga tidak perlu beprentensi atau terobsesi untuk menyeragamkannya.
Tuhan menciptakan keragaman, karena  manusia adalah makhluk yang terbatas. Dengan keterbatasan itu, diciptakan keragaman, agar bisa saling melengkapi atau saling menyempurnakan antara satu dengan satu lainnya.
Ditambahkan Menag bahwa corak ke-Indonesiaan adalah keragaman. Dari situ, masyarakat dapat hidup rukun bersama lainya, meski dengan latar belakang suku agama dan ras yang berbeda. “Kita bisa saling menghargai dan melengkapi, dan terpenting lagi niai-nilai agama adalah sesuatu yang justru menyatukan kita sebagai sebuah bangsa,” jelasnya. (rd/mkd/mkd)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Singkat Kecamatan Sei Rampah

SEJARAH SINGKAT KUA KEC. SEI RAMPAH

H2N