JAHILIYAH (Bagian Kedua)

h.makmur.ma__
CIRI KEHIDUPAN JAHILIYAH
Perpecahan Itu Azab 

2. FIRQAH 
Firqah (golongan/sekte) dikalangan umat Islam yang antara satu sama lainnya bertentangan faham secara tajam yang sulit untuk diperdamaikan, apalagi untuk dipersatukan oleh Kitabullah dan Sunnah Rasulullah SAW.

Dan berpegangteguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karuniaNya kamu menjadi bersaudara, sedangkan ketika itu kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk (QS. 3 : 103).
Rasulullah saw Bersabda :
Artinya : “Bahwasannya Bani Israil telah berfirqah-firqah sebanyak 72 millah(firqah) dan akan berfirqah ummatku sebanyak 73 firqah, semuanya masuk neraka kecuali satu”. Sahabat-sahabat yang mendengar ucapan ini bertanya:”Siapakah yang satu itu Ya Rasulallah?” Nabi Muhammad SAW menjawab:”Yang satu itu ialah orang yang berpegang (beritiqad) sebagai peganganku(itiqadku) dan pegangan sahabat-sahabatku” (Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, lihat Sahih Tirmidzi juz X pagina 109).
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: والذى نفس محمد بيده لتفترق امتى على ثلاث وسبعين فرقة فواحدة فى الجنة وثنتان وسبعون فى النار قيل: من هم يا رسول الله؟ قال: اهل السنة والجماعة  ; رواه الطبرانى
Artinya : Telah berkata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam; Demi Tuhan yang memegang jiwa Muhammad sesungguhnya akan berfirqah umatku sebanyak 73 firqah. Yang satu masuk surga dan yang lainnya masuk neraka. Beliau ditanya: siapakah firqah yang masuk surga itu ya Rasulallah? Beliau menjawab : Ahlussunnah wal Jama’ah. (HR. At-Thabraani).
Firqah sifatnya mempertahankan paham keagamaan dan tidak siap di atur oleh Ajaran Allah (al-quran) dan Sunnah Rasulullah (al-hadits), sehingga paham-paham dalam golongan itu berjalan sendiri-sendiri bahkan setiap mereka merasa bangga terhadap golongannya (QS.30:32). Jika seperti ini, masing-masing golongan akan mudah tersulut perselisihan dan permusuhan. Meskipun perbedaan itu wajar, namun ketika berbicara tentang "Islam dan gerakan" seharusnya satu visi dan missi berkomimen pada Al-Quran dan Hadits, dan meninggalkan kepentingan paham masing-masing. Kolektifisme seperti ini yang disebut "ahlisunnah wal jamaah" yakni keluarga/persaudaraan yang dibingkai dalam sunnah Allah dan Rasul secara berjamaah", dan inilah yang mendapatkan kehidupan surga (kehidupan yang tenang, damai, sejahtera, berkah tanpa permusuhan) baik di dunia maupun akhirat seperti yang disebutkan dalam hadits 1 dari 73 golongan. 
  
Mencermati perintah Allah untuk senantiasa berkomitmen kepada Al-Quran dan Hadits sebagai pedoman dalam kehidupan. Jika sandaran vertikal itu terwujud maka perpecahan diantara kaum tidak akan terjadi dan permusuhan, perselisihan, perdebatan yang muaranya tafarruq (bercerai berai) dapat dihindari. Persahabatan persaudaraan semaki kuat, tidak ada dengki, iri, fitnah, saling mencurigai, saling mengutamakan kepentingan sendiri maupun golongan yang demikian itu akan berwujud permusuhan. Kondisi seperti ini Allah menggambarkan seperti kehidupan di tepi jurang neraka (syafa hufratin min an-nar).

Firqah itu lahir disebabkan beberapa faktor antara lain :
1. Berbeda paham / Idiologi / keyakinan dan saling mempertahankannya.(QS.4:59)
2. Merasa sama-sama benar bersama pengikutnya (QS. 4:60)
3. Merasa medapat dukungan Tuhan dan manusia 
4. Merasa bangga dengan golongannya (QS. 30:32) 
5. Manusia mengatur manusia (QS.30:30)
6. Lebih menonjokan kepentingan diri atau golongan 'dominan hawahu' (QS.28:4)
7. Mudah terpropokasi (QS. 49:6)


Dalam kondisi firqah / tafarruq, harus ada umat yang berani untuk menyuarakan kebenaran

وَلتَكُن مِنكُم أُمَّةٌ يَدعونَ إِلَى الخَيرِ وَيَأمُرونَ بِالمَعروفِ وَيَنهَونَ عَنِ المُنكَرِ ۚ وَأُولٰئِكَ هُمُ المُفلِحونَ
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imran: 104).

Perpecahan,perselisihan dan permusuhan adalah azab 

وَلا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ 
  Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat. (QS. Ali Imran: 105).
Hubugkan dengan  QS. 4:115.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Singkat Kecamatan Sei Rampah

SEJARAH SINGKAT KUA KEC. SEI RAMPAH

H2N