Pahala dan Nilai

h.makmur,ma__
Bernilai Sudah Tentu Berpahala 

Ibadah merupakan aktivitas yang tidak semata menghitung pahala akan tetapi nilai yang terukur dan dapat di evaluasi dan sebagai media untuk mencapai tujuan (emka)


Menurut Kamus BBI pahala merupakan ganjaran Tuhan atas perbuatan baik manusia, atau disebut juga buah dari perbuatan baik, dalam istilah arab-munjid disebut ajr (اجر) atau tsawab (ثواب) atau juga jazaun (جَزَاء). Pada umumnya pahala bersifat abstrak yang diyakini sebagai balasan Allah penyerahannya di akhirat.

Nilai merupakan harga, nominal, angka kepandaian, kadar, kualitas dan sifat-sifat penting berguna bagi kemanusiaan (kamus BBI). Pada umumnya nilai bersifat konkrit terukur dan dapat di evaluasi. 

Al- Djahiri menambahkan 'nilai' menjadi sesuatu yang berharga, bermakna dan semangat atau jiwa yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep dan teori, sehingga bermakna secara fungsional. Menurutnya, nilai itu difungsikan untuk mengarahkan, mengendalikan dan menentukan kelakuan manusia. 

Studi kasus : Bapak A dan B masing-masing memliki seorang putera. Bapak A yang beribadah ber-orientasi pahala ; mengamalkan anjuran 'jika pada solat jumat dapat menempati shaf paling depan maka pahalanya besar dari shaf dibelakang dan dibelakangnya'. Untuk mendapatkan kesempatan ini Bapak A lebih cepat ke Masjid sedangkan puteranya masih bermain bola di lapangan luput dari perhatiannya. Sementara Bapak B, paling terakhir datang ke Masjid dan mungkin saja shaf paling belakang menuntun putera yang tadinya  juga bermain bola, dituntun untuk mandi, ber-wudhu', pakaian dan melangkah ke Masjid bersama solat disampingnya. Peristiwa itu berlangsung permanen dalam kehidupa mereka. Bapak A hanya mementingkan pribadi beribadah dan Bapak B sangat memperhatikan pendidikan untuk puteranya.

Lalu, kisah dua Bapak ini akan menyisakan pertanyaan "manakah kehidupan yang bernilai, apakah ibadah hanya pada tataran individualistik tanpa tanggungjawab. 

Jika berbicara nilai dalam ibadah, tidak terlepas dari implementasi-perwujudan dan aplikasinya. Ibdah bukanlah tujuan, tapi alat untuk sampai ke tujuan. Selain wajib, solat bukan tujuan dalam hidup, tapi media pembinaan diri si-pesolat untuk tujuan tercegahnya fahsya' wa al munkar (QS. 29:45). Demikian juga ibadah Zakat men-tazakka muzakki bil maal, Shaum dengan at-taqwanya, Haji dengan 'arafah dan al-mabrurnya dan ibadah lainya merupakan media pembinaan yang 'bernilai' diukur dan dilihat implementasinya. 

Yakini diri bahwa pahala itu ada tapi jangan sibuk menghitungnya, sibuklah menghitung dan meng-evaluasi nilai dari ibadah yang dikerjakan dalam kehidupan ini...semoga. 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Singkat Kecamatan Sei Rampah

SEJARAH SINGKAT KUA KEC. SEI RAMPAH

H2N