Naskah Ujian Bocor

Naskah Ujian Bocor, Wakil Presiden Instruksikan UN Diulang

Naskah Ujian Bocor, Wakil Presiden Instruksikan UN Diulang
Wakil Presiden Jusuf Kalla. REUTERS/Beawiharta
TEMPO.COJakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menginstruksikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mencari dampak dari kebocoran naskah ujian nasional. Menurut JK, dampak kebocoran soal UN itu akan besar terhadap siswa. Karena itu, harus diteliti. "Saya instruksikan untuk meneliti sejauh mana dampak kejahatan itu, yang dibuat oleh seorang pegawai percetakan," kata Kalla di kantornya, Kamis, 16 April 2015.

Kalla menilai, meski hanya 30 paket naskah yang bocor, dampaknya bisa menjadi besar. Apalagi, kata dia, terdapat beberapa sekolah di daerah yang diuntungkan akibat bocornya soal tersebut. JK juga memerintahkan sekolah yang terkena dampak atau diuntungkan dari kebocoran naskah itu supaya mengulang pelaksanaan ujian.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah mendapat laporan adanya 30 paket soal dari 11.730 paket soal ujian nasional sekolah menengah atas jurusan ilmu pengetahuan alam yang diunggah ke Internet melalui Google Drive. Berkas itu diunggah dari master naskah Kementerian yang dikirim ke percetakan.

Setelah dilacak, pengunggah menggunakan jalur Internet 1 di antara 17 percetakan pencetak naskah soal. Belakangan diketahui bahwa percetakan itu adalah Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI). Kementerian Pendidikan sudah melapor ke kepolisian. Bareskrim Polri menduga pengunggah adalah pegawai PNRI.

"Kalau memang ada dampaknya di suatu daerah, karena itu paling tinggi di suatu daerah, maka di daerah itu sekolah yang kena dampak akan diuji lagi," JK menegaskan. "Saya dijanjikan oleh Menteri Anies Baswedan akan dilacak dampak dari kebocoran itu." JK meminta pengunggah naskah UN bertanggung jawab dan mengganti kerugian negara akibat ulahnya.

REZA ADITYA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Singkat Kecamatan Sei Rampah

SEJARAH SINGKAT KUA KEC. SEI RAMPAH

H2N