JAHILIYAH (bagian keempat)

h.makmur,ma
CIRI KEHIDUPAN JAHILIYAH
       4. Sistem Hidup Riba

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَأْكُلُواْ الرِّبَا أَضْعَافاً مُّضَاعَفَةً وَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. 3:130)

 تَأْكُلُواْ (tak-kulu) dalam makna luas diartikan "hidup/kehidupan" karena orang hiduplah membutuhkan makan, sedangkan kata  أَضْعَافاً مُّضَاعَفَةً  berakar dari kata Dhaif  yang bermakna " lemah dan bertambah lemah", karena berlipat-ganda. Bila dipahami secara materi (finansial), orang yang berhutang tidak mampu membayar hutangnya sesuai jadwal maka dikenakan bunga berlipat ganda (pinjaman ditambah bunga lalu dibungakan lagi). Namun jika dipahami secara sosio-budaya itu artinya tindakan seseorang kepada orang lain dengan cara "melemahkan, diskriminasi, penindasan" dari berbagai aspek, karena orang yang sudah tidak mampu terus mendapat tekanan dalam kehidupannya. Seperti; seorang majikan memiliki hak yang super terhadap pembantunya, lalu pembantu yang tidak memiliki kekuatan untuk melawan terus merasakan penekanan lemah dan bertambah lemah. Demikian seorang pemimpin dengan staf-nya yang merasakan diskriminasi pelemahan bahkan pembunuhan karakter. 
Dalam makna yang luas Riba  (الرِّبَا ) merupakan sistim hidup dengan cara melemahkan orang lain, tidak saja pada aspek ekonomi, melainkan semua lini kehidupan politik, sosial, budaya dan lainnya. 
Di era modern sekarang ini sistem hidup riba semakin canggih dilakukan ; dengan melancarkan fitnah di dunia maya, merusak nama baik, membentuk opini di masyarakat luas agar kehidupan lawan  terjungkal, meng-adu domba dua golongan dan lain sebagainya. Jadi jelas bahwa sistim hidup riba tidak saja berkaitan dengan uang atau pinjam-meminjam, seorang yang ahli ibadahpun dapat melakukan riba disebabkan melakukan sikap diskriminasi kepada anak dan keluarganya serta orang lain.
Yang lebih ironis lagi apa yang telah dilakukan kaum Liberalisme, Capitalisme dan antek-anteknya mendiskriditkan bangsa  melalui propaganda agar lemah dan semakin lemah di berbagai aspek kehidupan. tanah yang subur kaya raya menjadi santapan mereka yang kuat. Na'uzubillah min zalik,....berharap bangsa lemah itu cepat bangun dan sadar, modal utama sebagai penyelamat seperti di akhir ayat; 'ketaqwaan penduduknya'. semoga.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Singkat Kecamatan Sei Rampah

SEJARAH SINGKAT KUA KEC. SEI RAMPAH

H2N