Indonesia Darurat

Indonesia Pintar (Palsu)
Ironis, masyarakat Indonesia sangat pinter meniru, jika meniru untuk sesuatu yang baik bisa diacungin jempol, tapi tidak, meniru sesuatu jadi palsu yang sifatnya merugikan orang banyak atau orang tertentu. Tindakan kepalsuan telah mewabah kemana-mana. Mulai pemalsuan lagu lewat bajakan, uang palsu, ijazah palsu,  surat palsu, tanda-tangan palsu, dukungan palsu, pemalsuan segala bentuk makanan dan yang menghebohkan saat ini adalah pemalsuan air zam-zam. 
Apakah kepalsuan ini sudah menjadi trend dan membudaya di sekitar kita, mengapa prilaku ini seakan tak berhenti, apakah kita kurang peduli, atau hukum kita lemah. Banyak pertanyaan tentang kepalsuan ini, dan menjadi keprihatinan kita bersama sebagai bangsa yang bermoral. 
Seperti yang terjadi di Surabaya, snack yang tak layak dikonsumsi (kadaluarsa) lalu diolah kembali dan dipasarkan, dan ini dilakukan oleh distributor yang tentunya dalam kategori usaha besar, jangkauannya luas dan tentunya banyak orang yang dirugikan kesehatannya. 
Demikian juga pemalsuan air zam-zam yang oleh umat Islam air itu dipandang bermartabat menjadi sesuatu yang bersahaja berkah saat di bawa jamaah haji dari Makkah. Sangat prihatin, karena tindakan ini sudah dipandang keterlaluan, masuk dalam ranah ragam keagamaan.  
Jika semua elemen bangsa ini solid membenahi kerusakan seperti ini, Insya Allah bangsa ini tidak dirundung kepalsuan. 
Kita berharap rakyat ini pintar dalam keilmuan kemaslahatan untuk lebih berinovasi menjadikan Indonesia kreatif, Indonesia produktif dan Indonesia bermartabat terhormat...semoga kita semua sadar. Sadar untuk tidak melakukan kepalsuan, sadar untuk peduli mengawasi, dan sadar pula untuk memberikan sanksi hukum untuk tidak mengulangi. tulisan ini hanya sebatas korektif bagi bersama, semoga bermanfaat.@emka. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Singkat Kecamatan Sei Rampah

SEJARAH SINGKAT KUA KEC. SEI RAMPAH

H2N