Zamannya Beda

ORLA, ORBA, ORREF dan ORINHE
Lain zaman akan lain pula tipikal dan kondisinya, karena lebih dipengaruhi oleh ruang dan waktu, cita-cita, ide dan serta tantangan zamannya.  Dari sekian banyak perbedaan, antara lain soal gaya bicara atau statemen Perjuangan :

Masa Orde Lama (ORLA) penuh dengan perjuangan dan semangat, maka selogannya penuh membara: "Kita Harus Merdeka", Merdeka Ataoe Mati", Kami menggojangkan Langit-Menggemparkan Darat dan Menggelorakan Samoedra"..., Bangkit !..Ganyang Imperialis, Revolusi Belum Selesai.

Masa Orde Baru (ORBA) perjuangan mengisi kemerdekaan dan kata-kata pun penuh makna dan eufemisme : "Swasembada pangan kita berjalan baik dan Surplus", Kita telah menerima pinjaman Lunak", Mbah Bejo tidak ditangkap tapi diamankan", Harga tidak naik tapi disesuaikan". Gelandangan dan pengemis diberi nama "kaum tuna wisma", Pelacur jadi "Wanita Tuna Susila" dan lain-lain sampai pada kata 'menurut petunjuk Bapak Presiden'. 

Masa Orde Reformasi (ORREF) kata-kata cenderung formal objektif dan tidak memoles bahasa dan lebih dominan menggunakan bahasa asing : I don't care with my popularity". Wanita' disebutkan 'perempuan', Penyebutan 'wanita tuna susila' menjadi 'pekerja seks komersial', Berantas Korupsi, Saya Prihatin, Kata orang Pencitraan gaya kupu-kupu.

Masa Orde Indonesia Hebat (ORINHE) ingin mengembalikan semangat ORLA penuh perjuangan tapi dengan cara yang berbeda: "Kerja..Kerja dan Kerja", Katakan tidak pada Korupsi, Indonesia Bersih, Lakukan Penghematan dan Perampingan, Gaya Hidup Harus Serderhana, Blusukan agar bisa tahu masalah dan kondisi masyarakat dan Martabat Bangsa menjadi hal utama dan kata orang juga Pencitraan Gaya Bebas. 
Semoga bangsa ini penuh berkah...@emka. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Singkat Kecamatan Sei Rampah

SEJARAH SINGKAT KUA KEC. SEI RAMPAH

H2N